Bintang Di Langit Belitong (2016)

Karena saya ialah penulis yang jelek sekaligus seorang pemalas maka izinkan saya melaksanakan copy paste untuk sinopsis "Bintang di Langit Belitong" dari website Cinema XXI. Tolong dibaca dari awal sampai akhir.

Dendam masa kemudian menciptakan keluarga sofyan serta kedua anak wanitanya Dinda (21 tahun) dan Bintang (8 tahun) harus mengalami petualangan yang berat dipulau belitung tepatnya ketika mereka hendak berlibur sesudah menghadiri pemakaman sang kakek, seorang perempuan dari masa kemudian yang pernah bermasalah dengan pak sofyan ternyata tidak bisa melupakan dendam pribadinya dan melalui anaknya Leona (30 tahun) yang pada awalnya tidak terlihat jahat ternyata mempunyai rencana untuk menyakiti pak Sofyan dengan menculik bintang biar pak Sofyan mencicipi bagaimana sakitnya kehilangan orang yang di cintai. 

Dinda sebagai seorang abang yang sehari harinya selalu bersama bintang sangat kehilangan dan sangat bersalah alasannya tidak bisa menjaga sang adik, ia pun bersikeras untuk mengejar si penculik. Ditemani oleh leo rizki dan fahrizal mereka mulai mencari bintang, dalam pencarian bintang banyak hal yang mewarnai petualangan mereka ibarat duduk kasus kecurigaan dinda terhadap fachrizal yang di anggapnya bersekongkol, sampai duduk kasus emosi, kelelahan, bahkan asmara yang mulai timbul.
Sosok leona yang tidak terlihat sebagai otak penculikan bintang ternyata mempunyai anak buah yang menjadi mata mata di kepolisian sehingga segala bentuk perjuangan dalam menyelamatkan bintang berhasil diketahuinya, namun naluri seorang kakaklah yang pada hasilnya berhasil menemukan dimana bintang disembunyikan, sementara leona dan ibunya yang mempunyai dendam dengan pak sofyan berhasil menyembunyikan identitas mereka sebagai pelaku utama penculikan dan bahkan semua orang yang terlibat dalam perjuangan pencarian bintang pun tidak pernah tahu siapa sebetulnya otak penculikan Bintang dan apa maksud mereka menculik Bintang.

Seusai membaca sinopsis, saya bertanya-tanya mengapa sinopsis di atas tersaji begitu lengkap. Kita bisa menemukan twist sekaligus hal-hal yang sama sekali tidak dipaparkan oleh filmnya. Sulit memahami alasan di balik keputusan tersebut. Misterius memang, dan sejatinya "Bintang di Langit Belitong" diselimuti banyak misteri pada banyak sekali sisi. Kenapa di poster tertulis "dilangit" padahal berdasarkan KBBI awalan di- sebagai penggambaran lokasi semestinya dipisah? Film dibuka oleh adegan persidangan yang menciptakan saya bertanya-tanya "kasus apa yang tengah disidangkan?" Kenapa pasca 20 tahun ibu dari Leona tidak bertambah tua? Apakah benar lompatan waktunya 20 tahun alasannya filmnya sendiri tak pernah menjabarkan hal tersebut. Misterius.
Naskah karya Rendra A turut menyuntikkan unsur pemeriksaan tatkala tiga protagonis berusaha menyibak misteri mengenai siapa pemilik rental kendaraan beroda empat innova hitam yang digunakan oleh para penculik. Kenapa dikala mereka mendatangi lokasi, daerah rental itu sudah tak ada dan menjelma gudang renta kosong? Sebegitu hebatkah para penjahat bisa menyulap rental kendaraan beroda empat menjadi gudang dalam waktu sekejap? Ataukah itu semata-mata modus Fahrizal untuk mengajak Dinda mendatangi daerah sepi di malam hari? Kenapa masih sempat terjadi adegan perkenalan antara Fahrizal dan Dinda sesaat sesudah penculikan? Kenapa usai menemukan lokasi para penculik, ketiganya tidak menghubungi polisi atau keluarga dan justru nekat tiba sendiri? 

Konon katanya sebuah misteri dianggap anggun kalau tidak gamblang memberi jawaban, supaya pertanyaan demi pertanyaan tetap hinggap kemudian memancing perbincangan lebih lanjut. "Bintang di Langit Belitong" sukses melaksanakan itu, membiarkan penonton bertanya-tanya sembari menebar tanggapan entah secara langsung, tersirat, atau dalam situs Cinema XXI. Jika banyak hal tak logis itu wajar, hidup memang tidak selalu masuk akal. Karakter menyebalkan penyulut emosi dengan kebodohan sikap pun bisa dipahami, alasannya tidak ada insan tepat di dunia ini. Bagaimana dengan alur yang sejatinya nyaris tidak ada? Tengok film arthouse, banyak bukan yang tanpa alur? Kombinasi drama, misteri dan thriller film ini memang acapkali mengundang gelak tawa, tapi bisa jadi itu disengaja, biar penonton berguru memaknai bermacam situasi dengan anutan positif. Karena mentertawakan kesialan bukan kekeliruan, sama halnya mentertawakan produk jelek penuh kekacauan ibarat film ini.


Ticket Sponsored by: Bookmyshow ID

Belum ada Komentar untuk "Bintang Di Langit Belitong (2016)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel