Top 20 Movies Of The First Half Of 2014

Tanpa terasa tahun 2014 sudah berjalan setengahnya. Selama enam bulan ini, ada lebih dari 110 film yang saya tonton dimana sekitar 80% diantaranya merupakan film yang dirilis pada tahun ini. Ada yang sesuai ekspektasi, ada yang diluar dugaan mengecewakan hingga yang diluar dugaan berada jauh diatas ekspektasi saya. Pada postingan kali ini saya akan menuliskan 20 film yang berdasarkan saya yaitu yang terbaik dalam separuh jalan tahun 2014. Tapi sebetulnya menyampaikan bahwa kedua puluhnya yaitu film terbaik rasanya kurang tepat alasannya yaitu ini yaitu pilihan yang sangat subjektif dan sangat sulit. Yang pasti, daftar ini akan banyak berubah di awal tahun depan dikala saya merilis daftar film terbaik 2014...dan ya ada film-film Indonesia dalam daftar ini. Berikut ini yaitu daftarnya yang saya susun berdasarkan alfabet.


AUGUST: OSAGE COUNTY
Kumpulkan pemain drama dan aktris watak berbakat, masukkan mereka dalam satu film perihal disfungsi keluarga dimana naskahnya merupakan pembiasaan naskah teater yang penuh dengan saling lempar dialog, maka anda akan mendapat sebuah film yang begitu intens dan mampu menciptakan penontonnya mencicipi aneka macam macam emosi. (review)

BIG BAD WOLVES
Saya sangat menyukai karya Tarantino, dan tentunya sebuah film yang disebut olehnya sebagai film favorit pastinya merupakan film yang akan memuaskan saya. Benar saja, ini yaitu thriller asal Israel yang begitu jago dalam menggabungkan aspek kekerasan dan komedi hitam dalam kisah perihal pencarian pembunuh sekaigus pemerkosa gadis cilik ini. (review)

BLUE IS THE WARMEST COLOR
Pemenang Palme d'Or tahun 2013 kemudian ini memang menyajikan sebuah lesbian sex scene yang berjalan lebih dari delapan menit, tapi ini bukan sekedar dongeng perihal seks maupun lesbian. Ini yaitu kisah coming-of-age berbalut romansa yang begitu emosional. (review)

DALLAS BUYERS CLUB
Drama berpengaruh penuh usaha yang pada balasannya merubah jalan hidup seorang manusia, sama kuatnya dengan usaha dan perubahan yang dilakukan Matthew McConaughey dan Jared Leto untuk mendalami tugas mereka yang berujung pada penampilan luar biasa keduanya..dan tentunya piala Oscar. (review)

EDGE OF TOMORROW
Salah satu kejutan paling menyenangkan tahun ini. Saya tidak menyangka film terbaru dari Tom Cruise ini akan terasa seru, manis, emosional dan lebih diluar dugaan lagi sangat lucu. Menyenangkan melihat sebuah film brainless macam ini tidak berusaha sok serius. (review)

INSIDE LLEWYN DAVIS
Saya tidak tahu menyerupai apa tepatnya musik folk itu apalagi menyukainya. Coen Brothers tidak hanya berhasil memberi "ilmu" itu pada saya tapi juga menciptakan saya menyukainya. Atmosfernya dingin, depresif, tapi begitu sentimentil dan indah berkat gambar dan musiknya yang menghanyutkan. Tentunya masih sedikit abstrak ala Coen Brothers. (review)

JALANAN
Saya tidak menyangka berkesempatan menonton dokumenter luar biasa ini alasannya yaitu minimnya layar yang diberikan. Dokumenter yang bagus menciptakan penontonnya tahu akan hal yang diangkat. Tapi dokumenter yang Istimewa dapat menciptakan penonton "terpengaruh" bahkan berubah pola pikirnya. Saya merasa film ini sukses melaksanakan yang kedua kepada saya. (review)

JOURNEY TO THE WEST: CONQUERING THE DEMONS
Kecuali CJ7 yang kekanak-kanakan Stephen Chow selalu jago dalam menggabungkan komedi dengan sebuah genre lain yang jauh berbeda. Dalam film ini beliau berhasil menciptakan saya tertawa, terharu, bahkan tegang alasannya yaitu ada juga momen yang terasa cukup sadis disini. (review)

NOBODY'S DAUGHTER HAEWON
Perkenalan saya dengan sutradara arthouse asal Korea Selatan Hong Sang-soo ternyata berakhir dengan manis. Sebuah sajian sederhana baik dari segi dongeng maupun teknisnya yang punya kedalaman luar biasa. Eksplorasi perihal kesendirian, perempuan dan obsesi laki-laki Korea Selatan pada para perempuan cantik, tema-tema yang selalu muncul dalam film-film Hong. (review)

NYMPHOMANIAC
Mungkin film yang paling saya nantikan tahun ini. Epic sex tale dari Lars Von Trier yang total mencapai empat jam ini memang dibagi kedalam dua film, tapi saya lebih menentukan melihatnya sebagai satu film alasannya yaitu memang keduanya yaitu satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Eksplorasi lengka perihal adiksi seksual, saking lengkapnya ini bagaikan sebuah pembiasaan film dari sebuah jurnal. (review)

OMAR
Film dari Palestina ini yaitu referensi tepat bagaimana sebuah film menggabungkan aneka macam macam genre dan berhasil memaksimalkan tiap-tiap genrenya tanpa terasa berat sebelah tapi tetap terperinci fokusnya. Sebuah bencana yang berhasil menciptakan saya amat sangat bersimpati pada abjad utamanya. (review)

PHILOMENA
Premis perihal pecarian seorang ibu pada anaknya yang sudah terpisah 50 tahun saja sudah terasa dramatis dan menyentuh, apalagi dikala diubahsuaikan menjadi sebuah drama yang berpengaruh dalam semua lini mulai dari naskah hingga akting para pemainnya. Belum lagi twist memilukan di penghujung filmnya. (review)

THE GRAND BUDAPEST HOTEL
Saya percaya kalau Wes Anderson itu gila dibalik semua warna warni cerah yang selalu ia munculkan dalam filmnya. Film terbarunya ini aneh, seru, manis sekaligus tragis. Tapi tentu saja yang paling memukau yaitu sisi visualnya bagaimana tiap detail properti dan set-nya benar-benar disajikan dengan begitu indah. (review)

THE LEGO MOVIE
Absennya Pixar dalam merilis film tahun ini tidak terasa berkat animasi yang satu ini. Jelas lucu, terperinci seru dan begitu banyak abjad tenar yang muncul entah sebagai tokoh utama maupun cameo. Tapi yang paling memukau yaitu bagaimana naskahnya yang begitu cerdas dalam menyajikan humor cerdas maupun referensi-referensi yang kalau anda tidak teliti akan terlewat. Sequel please. (review)

THE LUNCHBOX
Saya jarang menonton film India, tapi yang satu ini begitu hebat. Menyulap kisah cinta sederhana lewat surat menyurat dalam kotak masakan menjadi sajian kisah cinta yang berilmu balig cukup akal tapi tetap amat sangat romantis. Entah berapa kali saya bersorak dan tertawa mendukung kisah cinta kedua abjad utamanya. (review)

THE PAST
Seperti judulnya ini yaitu eksplorasi perihal bagaimana tokoh-tokohnya menghadapi masa kemudian yang "menghantui" mereka dan menghalangi mereka untuk melangkah maju dalam hidupnya. Penuh emosi dalam pertengkaran demi pertengkaran yang disajikan dengan intensitas tinggi. (review)

THE RAID 2 : BERANDAL
Film Indonesia paling saya nanti tahun ini dan tidak mengecewakan. Layaknya sebuah sekuel, film kedua ini jauh lebih besar, lebih luas dan lebih gila. Bukan hanya di dalam sebuah gedung tapi mengambil daerah di penjuru kota Jakarta. Masih brutal, masih intens bahkan lebih indah. (review)

THE SPECTACULAR NOW
Satu lagi referensi bagaimana merubah hal sederhana menjadi sesuatu yang spektakuler. Coming-of-age berbalut kisah cinta yang hangat dan manis ini diluar dugaan tidak berakhir klise. Maksud saya tidak klise yaitu pengemasannya. Adegan paling simpulan film ini yang ambigu tetap menciptakan saya mencicipi patah hati. (review)

THE WOLF OF WALL STREET
Film paling gila dan kacau (dalam artian positif) dari Scorsese dengan salah satu akting terbaik dan tergila juga dari Leonardo Di Caprio. Saya tidak problem duduk tiga jam menonton kisah epic nan gila dari para orang-orang gila yang dihadirkan disini. Gila. (review)

X-MEN: DAYS OF FUTURE PAST
Sejauh ini merupakan blockbuster terbaik tahun 2014. Punya adegan agresi yang spektakuler dan menegangkan, terasa kelam, punya sisi emosional yang cukup baik dan dipenuhi karakter-karakter gres yang lovable mulai dari Quicksilver hingga Blink. Adalah cerdas bagaimana film ini memanfaatkan time travel untuk memperbaiki segala keburukan yang dimiliki The Last Stand. (review)

Belum ada Komentar untuk "Top 20 Movies Of The First Half Of 2014"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel