15 Film Indonesia Terbaik 2015
Setelah lima tahun menulis di blog ini untuk pertama kalinya saya mempublikasikan daftar film terbaik Indonesia dalam setahun. Alasannya sederhana; tahun ini saya tetapkan untuk lebih banyak menonton film Indonesia di bioskop. Semoga di tahun 2016 nanti kualitas film negeri ini semakin meningkat dan jumlah yang saya tonton pun makin banyak. Tanpa perlu berlama-lama, berikut yakni 15 film Indonesia terbaik tahun 2015 versi Movfreak.
15. ABOUT A WOMAN
Meski inferior bila dibandingkan dengan "Lovely Man" dan "Something in the Way", film ini tetap menjadi epilog mengesankan dari trilogi arthouse milik Teddy Soeriaatmadja. Memang predictable, tapi Teddy menyuguhkan eksplorasi menyesakkan perihal masa tua, kesendirian dan hasrat seks terpendam.
14. NGENEST
Debut seorang Ernest Prakasa yang mengajak kita semoga lebih santai menjalani hidup. Lucu dan romantis, menyenangkan hasilnya melihat para pelaku stand-up comedy mendapatkan film yang mewadahi bakat mereka.
13. SITI
Segala kesederhanaan baik pada dongeng maupun teknis yang dimiliki "Siti" memang sulit ditolak. Sebagai pecinta kesuraman visual hitam putih, mata saya benar-benar dipuaskan olehnya.
12. HIJAB
Sama menyerupai "Ngenest", film ini mengemas suatu pesan sensitif dengan cara santai penuh canda tawa. Hanung Bramantyo kembali ke ranah tontonan ringan yang justru jauh lebih efektif dari kebanyakan film "serius" karyanya akhir-akhir ini.
11. SINGLE
Film terbaik Raditya Dika yang kalau Ernest tidak merilis film tahun ini mungkin layak diberi judul "Ngenes". Selain production value mumpuni, keberhasilan memunculkan rasa galau para jomblo berpadu efektifitas komedi jadi puncak
pencapaian Dika.
10. KAPAN KAWIN?
Tidak ada yang Istimewa dari ceritanya, tapi pemaksimalan romantisme dan komedi menyebabkan film ini sebagai rom-com sempurna yang memenuhi hakikatnya. Duo Reza Rahadian dan Adinia Wirasti menawarkan salah satu chemistry terkuat tahun ini.
9. GURU BANGSA TJOKROAMINOTO
Naskahnya mungkin kurang menggali aspek emosional secara mendalam, tapi Garin Nugroho yakni pencerita mumpuni. Lompatan alur pun terasa enjoyable. Seluruh aspek tergarap maksimal hingga ke detail terkecil, dan Reza Rahadian menunjukan kematangannya sebagai seorang aktor.
8. NAY
Terlepas dari banyaknya kritisi terhadap orisinalitas konsepnya, Djenar Maesa Ayu sekali lagi menunjukan bahwa ia seorang sutradara yang punya kejelasan visi, mengetahui secara niscaya ingin menuturkan apa. Sha Ine Febriyanti bermonolog sepanjang film, memberi suguhan akting terbaik tahun ini.
7. MELANCHOLY IS A MOVEMENT
Oh ya, pilihan kontroversial. Cukup yakin hanya disini anda menemukan film Richard Oh ini masuk dalam list terbaik. Tapi begitu cintanya saya merangkai puzzle penuh ambiguitas tanpa peduli berhasil atau tidak menemukan jawaban. Misterius, membingungkan, adiktif.
6. AACH...AKU JATUH CINTA
Karya Garin paling komersil? Mungkin saja, dan ia mengakui itu. Penuh puisi gombal sebagai citra muda-mudi yang dimabuk asmara, AAJC diisi banyak sekali tembang lawas yang menciptakan bulu kuduk saya bangkit tiap kali terdengar. Manis, ceria, romatis, penuh warna.
5. TOBA DREAMS
Satu dari sedikit film Indonesia tahun ini yang bisa menciptakan saya meneteskan air mata. Sajian menyentuh perihal bagaimana "kebutaan" dalam merengkuh ambisi mampu merenggut banyak hal termasuk keluarga. Adegan makan bersama itu masih mengharukan hingga sekarang.
4. FILOSOFI KOPI
Siapa bilang kisah filosofis tak bisa dibawakan dengan ringan dan menyenangkan? Film ini menjadi buktinya. Sajian elegan sekaligus emosional berisikan bromance berhias chemistry kuat antara Rio Dewanto dan Chicco Jerikho.
3. MENCARI HILAL
Akhirnya, sebuah film religi yang tidak menggurui. Pesan mengenai kesucian Islam bisa diterima semua kalangan alasannya berpadu mulus bersama kisah toleransi antar semua golongan. Perjalanan penuh pelajaran alamiah yang tidak memaksa masuk dalam hati penonton.
2. ANOTHER TRIP TO THE MOON
Bagi saya, 2015 yakni tahunnya Ismail Basbeth berkat dua film beda genre yang sama-sama memikat kuat. Perpaduan fantasi folklore dengan drama kontemplatif dalam balutan kesunyian yang alih-alih membosankan, justru menghipnotis, menciptakan saya terpaku.
1. A COPY OF MY MIND
Joko Anwar yakni sutradara Indonesia favorit saya dan tak perlu diragukan lagi film ini menjadi masterpiece miliknya. Joko menyuntikkan semua perasaannya mengenai kondisi sosial-politik Indonesia. Keusangan, kemiskinan, seksualitas, dan kekerasan bukan menjadi eksploitasi tanpa arti. Semuanya menghasilkan sinergi sebagai cerminan kasatmata yang romantis juga memilukan perihal suasana negeri ini. Gila, gila, gila. Joko Anwar memang kurang ajar! Pastikan tonton film ini di bioskop 11 Februari 2016.
Untuk daftar "20 Film Terbaik 2015" buka disini.
Untuk daftar "20 Film Terbaik 2015" buka disini.
Belum ada Komentar untuk "15 Film Indonesia Terbaik 2015"
Posting Komentar