The Drop (2014)
The Drop adalah film yang naskahnya ditulis oleh Dennis Lehane dan merupakan penyesuaian dari novelnya yang berjudul Animal Rescue. Karya Lehane sendiri khususnya yang telah diubahsuaikan sebagai film kental dengan unsur kriminal berbalut drama character-driven kuat. Judul-judul menyerupai Mystic River, Gone Baby Gone sampai Shutter Island menjadi bukti kehebatan Lehane dalam menyajikan banyak sekali unsur tersebut. Disutradarai oleh Michael R. Roskam (Bullhead, nominator Best Foreign Language Film pada Oscar 2012) film ini diisi oleh beberapa pemain film jago menyerupai Tom Hardy, Noomi Rapace, hingga James Gandolfini dalam penampilan terakhirnya. Setting-nya ialah Brooklyn, sebuah kota dimana uang "panas" terus mengalir setiap malam. Untuk itu banyak sekali kafe dipakai sebagai daerah penampungan uang, tidak terkecuali "Cousin Marv", sebuah kafe yang dulunya jadi kepunyaan Marv (James Gandolfini) sebelum ia jual pada berandal Chechnya. Disitu juga daerah Bob Saginowski (Tom Hardy) yang merupakan sepupu Marv bekerja sebagai bartender.
Film ini berfokus pada dua cerita. Pertama ialah bagaimana Bob dan Marv menghadapi kekacauan yang terjadi sehabis kafe mereka dirampok oleh dua orang bertopeng. Itu bukan perampokan biasa, alasannya uang yang diambil ialah milik berandal Chehcnya pemilik kafe tersebut. Fokus kedua ialah seputar relasi yang terjalin antara Bob dan Nadia (Noomi Rapace). Keduanya pertama bertemu ketika Bob secara tidak sengaja menemukan seekor anjing terlantar di daerah sampah Nadia. Dari situlah keduanya semakin bersahabat disaat Nadia membantu Bob bagaimana cara merawat anjing. Konflik terjadi sehabis kemunculan Eric Deeds (Matthias Schoenaerts) yang mengaku sebagai pemilik anjing tersebut dan mengancam bakal melaporkan Bob ke polisi jikalau tidak mengembalikannya. Seiring dengan berjalannya durasi kedua aspek itu saling bertemu dengan aksara Bob serta beberapa twist sebagai jembatan. The Drop sendiri bukanlah menu kriminal mobster dengan tensi tinggi yang punya banyak baku tembak. Film ini segalanya mulai dari character-driven, story-driven, tapi terang bukan action-driven.
Michael R. Roskam membawa filmnya berjalan lambat dan sama sekali tidak terburu-buru. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu pada penonton meresapi setiap aksara yang ada sekaligus memahami jalan ceritanya. Cerita yang dihadirkan tidak mengatakan hal baru, tapi terdapat kompleksitas yang bila tidak dikemas dengan cermat bakal menghadirkan kesan miss bagi penonton. Mereka sanggup merasa ada benang merah yang hilang disitu. Cara bertutur Roskam berhasil menciptakan itu tidak terjadi. Punya tempo lambat, The Drop tetap menarik memang berkat pengemasan baik Roskam, tapi naskah garapan Dennis Lehane serta akting para pemainnya juga jadi titik penting. Naskah berpengaruh punya beberapa aspek, mulai dari dongeng menarik, obrolan cerdas, hingga karkterisasi yang juga kuat. Ceritanya punya beberapa twist yang cukup mengejutkan. Meski tidak mengatakan hal gres secara keseluruan, penuturannya rapih. Dialognya pun bagus, lengkap dengan tukar barang anggun serta beberapa jokes yang mungkin tidak akan simpel ditangkap oleh penonton yang tidak fokus.
Untuk karakter, saya menyukai bagaimana sosok Bob dan Marv disajikan. Marv ialah sosok yang desperate karena dulu ia ialah sosok besar nan dihormati tapi sekarang hanya menjadi bawahan berandal dan anak buah di kafe yang dulu jadi miliknya. Dengan sentuhan itu, penonton sanggup mengerti kenapa ia berani (baca: nekat) melaksanakan desperate move yang tidak ada bedanya dengan bunuh diri. Karakter macam ini tentu saja dengan simpel diperankan James Gandolfini, dan bagi saya ini ialah perpisahan yang layak bagi sang aktor. Tapi semoga bagaimanapun, aksara paling kuat, paling menarik dan yang menciptakan saya terikat pada film ini meski temponya lambat ialah Bob. Tom Hardy ialah pemain film yang anggun dan identik dengan sosok laki-laki kuat. Pria berpengaruh versi Tom Hardy ialah aksara yang tidak akan gentar ketika harus beradu ekspresi ataupun fisik. Sebagai Bob, ia terlihat sebagai kebalikan dari itu. Bob ialah laki-laki pendiam yang lebih menentukan menjauhi masalah. Hal itu akan menciptakan banyak orang menganggap remeh dan berani cari problem dengannya.
Tapi pembawaan Hardy menciptakan saya menyadari dengan terang bahwa ada "setan" tersimpan rapat dalam dirinya, dan momen ketika ia membiarkan setan itu keluar ialah apa yang saya tunggu sepanjang film. Tidak simpel memerankan aksara bertipe "A" sambil disaat bersamaan mengatakan tease bahwa ialah sosok bertolak belakang yang ia pendam tanpa harus menggunakan cara simpel (ex: tatapan dingin, senyum misterius). Karakter Bob jadi bukti luasnya range akting seorang Tom Hardy. Bagi saya sendiri, sebagus apapun naskah serta twist-nya, faktor utama saya sanggup bertahan bahkan menikmati film ini ialah Tom Hardy. Saya hampir tidak pernah dikecewakan oleh film kriminal bertempo lambat menyerupai ini, hanya saja jarang pula saya berhasil dibentuk kagum. Hal yang sama juga terjadi pada The Drop. Film yang berkisah wacana kesepian, kesedihan dan bagaimana uang tidak membawa kebahagiaan ini terang tergarap begitu baik di semua aspek, tapi tidak akan menjadi salah satu favorit saya.
Belum ada Komentar untuk "The Drop (2014)"
Posting Komentar