Drinking Buddies (2013)
Dari judulnya film ini nampak menyerupai satu dari sekian banyak komedi wacana pesta liar yang dipenuhi alkohol dan karakter-karakter yang melaksanakan hal aneh ketika mabuk. Tapi pada kenyataannya Drinking Buddies ialah dramedi munblecore yang akan dipenuhi banyak dialog-dialog menarik antara karakternya dan jauh dari gemerlap pesta pora meski akan ada banyak alkohol yang menemani obrolan yang terjadi. Jika bicara munblecore mungkin nama-nama menyerupai Duplass bersaudara ataupun Greta Gerwig ialah yang paling sering muncul dan dapat dibilang yang paling tenar. Karena pada umumnya drama menyerupai ini jarang menggunakan nama-nama besar di dalamnya. Tapi dalam film garapan Joe Swanberg ini kita akan menemui nama-nama menyerupai Olivia Wilde, Anna Kendrick hingga Jason Sudeikis meski nama yang disebut terakhir hanya punya screen time yang minim. Mungkin yang paling mengejutkan sekaligus menarik ialah adanya sosok Olivia Wilde mengingat aktris yang satu ini lebih dikenal lewat film-film blockbuster macam Tron: Legacy, In Time, hingga Cowboys & Aliens yang notabene tidak terlalu mementingkan kualitas akting. Berbeda dengan film-film itu, mumblecore membutuhkan kapasitas akting natural yang baik dan identik dengan improvisasi obrolan yang sering dilakukan para pemainnya.
Jadi kita akan berkenalan dengan Kate (Olivia Wilde) dan Luke (Jake Johnson) yang merupakan rekan kerja di sebuah pabrik bir. Namun keduanya bukan sekedar rekan kerja biasa tapi juga sahabat yang begitu bersahabat dan cocok satu sama lain. Mungkin dengan gampang kita akan menerka bahwa ini ialah kisah dilema yang terjadi ketika kau menyayangi sahabatmu sendiri. Tapi Drinking Buddies masih punya konflik lain alasannya ialah baik Kate maupun Luke sama-sama sudah mempunyai pacar. Kate sudah hampir 8 bulan menjalin korelasi dengan Chris (Ron Livingston) sedangkan Luke berpacaran dengan Jill (Anna Kendrick). Suatu hari mereka memutuskan untuk melaksanakan liburan berempat selama beberapa hari, dan mulai dari situlah korelasi yang terjalin antara mereka berempat perlahan menjadi semakin kompleks. Karena ini ialah mumblecore, jadi bersiaplah untuk dijejali dengan rentetan obrolan antar karakternya. Jangan harap akan ada adegan-adegan dramatis ataupun romantisme berlebihan dalam film menyerupai ini, alasannya ialah semuanya mengalir dengan perlahan dan natural lewat rangkaian obrolan yang ada. Tapi walau begitu film ini tidak pernah berjalan membosankan alasannya ialah semua dialognya menyenangkan untuk diikuti dan saya bagaikan bab dari mereka yang duduk bersama, saling bercengkerama hangat ditemani segelas bir.
Hubungan dan segala konflik yang terjalin pun terasa begitu menarik untuk diikuti. Tanpa dramatisasi berlebih saya tetap dapat mencicipi simpati terhadap tokoh-tokohnya, terlebih pada Kate dan Luke. Melihat keduanya berinteraksi dengan begitu asyik saya pun turut dibentuk senang. Akhirnya saya tidak dapat menolak untuk bersimpati sekaligus berharap keduanya terus bersama. Tapi makna kebersamaan disini bukan berarti saya berharap keduanya harus berpacaran, alasannya ialah pada balasannya saya tidak peduli apakah keduanya berpacaran atau tidak. Karena yang terpenting ialah mereka berdua saling menyayangi dan sudah mempunyai satu sama lain. Hingga balasannya problem mereka berpcaran atau tidak saya rasa sudah tidak lagi menjadi problem asalkan mereka terus bersama apapun statusnya. Hubungan yang menyenangkan tersebut berhasil terjalin berkat chemistry besar lengan berkuasa Olivia Wilde dan Jake Johnson, tapi bagi saya Olivia Wilde yang paling mencuri perhatian. Diluar dugaan aktingnya mengesankan dan begitu luwes menjadi Kate dalam rentetan obrolan yang terjadi. Saya eksklusif menganggap ini ialah penampilan terbaik Olivia Wilde baik dari segi akting ataupun kecantikan wajahnya.
Berkat penyampaiannya yang sederhana pula Drinking Buddies terasa makin mengesankan bagi saya. Dengan kesederhanaan tersebut saya pun merasa dongeng yang dituturkan semakin realistis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ini ialah kisah disaat kau belakang layar menyayangi sahabatmu yang selama ini selalu menjadi sobat ngobrol dan bercengkerama yang menyenangkan. Joe Swanberg menangkap dengan tepat dilema perasaan yang terjadi pada ketika hal itu terjadi. Bagaimana seseorang itu berada dalam dilema antara cinta dan persahabatan dan harus dapat berpikir jernih mana yang lebih baik untuk dijalani oleh keduanya hingga tidak merusak korelasi baik yang sudah usang terjalin. Semuanya makin dilematis ketika orang itu harus menentukan antara kekasih yang sudah beberapa waktu dipacarinya atau sang sahabat yang selalu dapat menawarkan waktu menyenangkan ketika mereka bersama dan terasa mempunyai kesamaan pengertian wacana bagaimana menghabiskan waktu dengan menyenangkan pula. Tapi lagi-lagi semua itu dikemas dengan sederhana tanpa romantisme berlebih tapi terlihat mengesankan berkat suasana intim dan keakraban yang menyenangkan. Belum lagi film ini juga mempunyai beberapa momen komedi yang mudah namun berkat timing yang tepat dan pembawaan baik dari pemainnya momen itu selalu berhasil menciptakan saya tertawa atau setidaknya tersenyum.
Pada balasannya memang tidak ada yang lebih menyenangkan selain menghabiskan waktu mengborol dengan sahabat dekat kita sambil ditemani segelas minuman dan sepuntung rokok dimana pada ketika itu kita dapat membuatkan perasaan terdalam hingga berutkar lawakan sambil tertawa sepuasnya, dan itulah yang saya rasakan ketika menonton Drinking Buddies.
Pada balasannya memang tidak ada yang lebih menyenangkan selain menghabiskan waktu mengborol dengan sahabat dekat kita sambil ditemani segelas minuman dan sepuntung rokok dimana pada ketika itu kita dapat membuatkan perasaan terdalam hingga berutkar lawakan sambil tertawa sepuasnya, dan itulah yang saya rasakan ketika menonton Drinking Buddies.
Belum ada Komentar untuk "Drinking Buddies (2013)"
Posting Komentar