Muppets Most Wanted (2014)

Diluar dugaan reboot halus The Muppets garapan James Robin yang rilis tiga tahun kemudian berhasil meraih kesuksesan besar. Tidak hanya meraup pendapatan lebih dari $165 juta, film yang juga merupakan installment ketujuh sejak film pertama Muppet tahun 1979 itu juga berhasil memenangkan satu Oscar dalam kategori Best Original Song lewat lagu Man or Muppet. Tentu saja ibarat yang dinyanyikan oleh para Muppet dalam lagu pembuka film ini, We're Doing a Sequel, pihak studio bergerak cepat untuk memproduksi sekuelnya meski sudah tahu bahwa sulit bagi sekuelnya untuk melebihi kualitas pendahulunya. Meski tidak lagi dibintangi Jason Segel dan Amy Adams, Muppets Most Wanted tetap dirilis. Masih disutradarai oleh James Robin yang gres saja ditunjuk sebagai sutradara sekuel Alice in Wonderland milik Tim Burton (rilis 2016), sekuel ini akan bercerita wacana tur dunia yang dilakukan oleh para Muppet menyusul kesuksesan yang kembali mereka raih lewat film The Muppets. 

Setelah kembali berkumpul dan meraih kesuksesan sekali lagi, Muppet pun menerima ajuan dari Dominic Badguy (Ricky Gervais) untuk melaksanakan tur dunia. Meski pada awalnya Kermit kurang yakin bahwa mereka siap melaksanakan itu, desakan dari teman-temannya yang begitu bersemangat meluluhkan hatinya. Muppet pun bersiap melaksanakan tur dunia tanpa tahu bahwa sebenarnya hal itu hanyalah bab dari jebakan yang disiapkan oleh Dominic dan Constantine, katak paling berbahaya di seluruh dunia yang gres saja kabur dari penjara Gulag di Siberia. Mereka berniat mencuri Crown Jewels of England dan memakai Muppet sebagai kambing hitam. Constantine yang secara "kebetulan" mempunyai tampang sangat ibarat dengan Kermit (bedanya beliau mempunyai tahi lalat, Kermit tidak) pun menyamar menjadi Kermit untuk menggerakkan Muppet biar bisa memuluskan rencana pencuriannya. Kermit sendiri mendapatkan tuduhan palsu sebagai Constantine dan harus mendekam di Gulag sementara teman-temannya melaksanakan tur dunia tanpa tahu ada konspirasi jahat di belakang mereka.
Dibuka dengan penuh keceriaan, Muppets Most Wanted berusaha menjadi sebuah sekuel yang sadar diri. Sadar diri bahwa film ini yakni hasil dari perjuangan mencari uang, sadar diri bahwa ceritanya tidak lagi segar, dan sadar diri bahwa film ini tidak akan lebih baik dari prekuelnya. Beberapa tahun kemudian hal ibarat ini memang terasa segar, dan masih akan tetap ibarat itu kalau memang dikemas secara tepat, tapi tidak jarang pula aspek "sadar diri" tersebut tidak lebih dari sebuah perjuangan membela diri terhadap fakta bahwa sekuel itu akan berakhir tidak sebagus film pertamanya. Pada akhirnya, yang terjadi yakni sebuah kemalasan untuk membuat sesuatu yang baru. Hal itu pula yang terjadi pada film ini. Tentu saja masih ada banyak sekali nomor musikal yang asik, momen komedi yang beberapa bisa memancing tawa, dan banyak sekali momen menghibur penuh kesenangan lainnya. Tapi sayangnya sekuel ini kehilangan kekuatan utama dari The Muppets, yaitu hati. The Muppets dibuat atas rasa cinta Jason Segel terhadap kenangan masa kecilnya dan berkeinginan untuk mengumpulkan mereka kembali, dan disaat Segel membawa perasaannya itu kedalam naskah dan huruf yang ia mainkan, jadilah sebuah film yang penuh rasa cinta dan ketulusan.
Pada hasilnya ketiadaan Jason Segel atau lebih luasnya ketiadaan huruf insan yang menunjukkan hati pada filmnya membuat Muppets Most Wanted terasa kosong meskipun penuh kesenangan dimana-mana. Film ini jadi terasa kurang mempunyai emosi dan perasaan yang dipunyai film sebelumnya. Memang masih ada sentuhan drama pada kisah persahabatan Kermit dan teman-temannya, tapi itu saja tidak cukup alasannya disajikan ala kadarnya tanpa kedalaman yang memuaskan. Karena intinya sekuat apapun drama yang ada disekitar para Muppet mereka tetaplah sebuah boneka yang tidak akan bisa menandingi emosi faktual yang dihasilkan oleh huruf insan sungguhan. Ricky Gervais dan Tina Fey memang memuaskan, tapi mereka hanya dipakai untuk membangun komedi, bukan drama. Tidak hanya itu, nomor musikalnya pun tidak sebagus film sebelumnya. Bukan berarti buruk, alasannya masih banyak lagu-lagu menyenangkan, tapi lagi-lagi tidak ada lagu berperasaan ibarat Man or Muppet yang luar biasa itu. Jika ada satu hal yang masih bisa dipertahankan yakni cameo yang jumlahnya banyak dan bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Ya, formasi cameo dalam film ini memang bisa begitu dimaksimalkan dengan porsi yang memuaskan. Mulai dari Christoph Waltz, Salma Hayek, Tom Hiddlestone, Danny Terjo dan masih amat sangat banyak lagi yang lainnya. Mereka semua menjadi hiburan tersendiri dengan momen-momen komedi yang dihukum dengan baik. Begitu banyak kekurangan yang menyebabkan Muppets Most Wanted tidak sebaik pendahulunya, khususnya aspek emosi dan rasa cinta yang benar-benar pudar disini. Tapi setidaknya sekuel ini masih mampu mempertahankan satu hal yang merupakan kekuatan Muppets, yakni komedi dan petualangan penuh kesenangan. Semua yang ada di sekuel ini memang hanyalah rasa senang-senang yang kosong, tapi kekosongan itu untungnya masih terasa menyenangkan dan menghibur, tidak lebih. Mungkin hal itu jugalah yang menyebabkan film ini meraih pendapatan tidak hingga setengah dari yang didapat The Muppets. Penonton mungkin sadar bahwa film ini tidak lebih hanya perjuangan mencari uang yang tidak akan sebaik film sebelumnya.

Belum ada Komentar untuk "Muppets Most Wanted (2014)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel