Chef (2014)

Jon Favreau yakni satu dari beberapa nama sutradara yang karirnya semakin mengkilap pasca menyutradarai film superhero Marvel. Lebih dari itu, Favreu juga menjadi yang pertama dalam hal itu alasannya yakni dialah yang menyutradarai Iron Man, film pertama dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Disusul dengan Iron Man 2 yang meski tidak sebaik film pertamanya tapi berhasil meraup pendapatan yang lebih banyak. Nama Jon Favreau pun banyak dikaitkan dengan film-film berbujet besar hingga jadinya ia menyutradarai Cowboys & Aliens yang gagal total di pasaran dan menerima respon yang kurang memuaskan dari para kritikus meski tidak sanggup dibilang buruk. Namanya pun sempat menghilang beberapa dikala sebelum "tiba-tiba" kembali dengan sebuah komedi berbujet kecil berjudul Chef ini. Dengan naskah yang ditulis sendiri oleh Favreau, Chef pun turut diisi oleh jajaran cast gemerlap menyerupai Favreau sendiri, Sofia Vergara, Dustin Hoffman, hingga dua nama yang merupakan alumnus dua film Iron Man yakni Robert Downey Jr. dan Scarlett Johansson yang masing-masing menjadi pemain drama pendukung.

Carl Casper (Jon Favreau) yakni seorang chef ternama yang sekarang bekerja untuk sebuah restoran besar milik Riva (Dustin Hoffman) di Los Angeles. Suatu hari datanglah seorang food blogger sekaligus kritikus kuliner ternama di Los Angeles, Ramsey Michel (Oliver Platt) ke restoran tersebut. Carl dan para asistennya pun mulai bekerja menciptakan sajian gres yang Istimewa sebelum jadinya Riva melaksanakan interupsi mendadak dan menyuruh Carl biar tetap menciptakan sajian standar menyerupai biasa. Hasilnya kuliner yang ia buat pun dicela dan menerima review buruk dari Ramsey. Bahkan tidak butuh lama, review tersebut tersebar luas lewat twitter. Carl dan Ramsey pun mulai terlibat perseteruan di twitter yang jadinya berujung pada Carl kehilangan pekerjaannya. Disisi lain Carl pun sedang memiliki duduk kasus lain yang lebih personal, yaitu menjalin korelasi dengan sang putera, Percy (Emjay Anthony) yang selama ini sering terlupakan jawaban kesibukan Carl.
Chef sebenarnya punya formula yang amat sederhana yaitu wacana zero-to-hero dibalut drama korelasi ayah dan anak yang renggang jawaban sang ayah sibuk bekerja. Sang ayah sudah bercerai dengan sang ibu dan itu membuatnya tidak sanggup meluangkan semua waktunya untuk sang anak. Sebuah formula-formula yang begitu klise dan tentu saja sudah sanggup ditebak berakhir menyerupai apa. Makara gotong royong yang penting dari film semacam ini yakni prosesnya, apakah proses menuju final yang predictable itu menarik atau justru sama predictable-nya dan berujung pada kebosanan. Untungnya Chef punya naskah yang baik dan penyutradaraan yang berpengaruh dari Jon Favreau. Film ini punya komedi yang sederhana dan lebih banyak muncul dari percakapan dan interaksi alamiah antara karakter-karakternya. Kelucuannya mengalir secara natural dan tidak berlebihan tapi sangat efektif. Sentuhan drama ayah-anak dalam film ini pun minim dramatisasi tapi justru itulah yang menciptakan dramanya berpengaruh dan cukup menyentuh.

Balutan tema mengenai chef dan kuliner pun bukan sekedar tempelan. Kehadiran chef asal Korea, Roy Choi sebagai konsultan terbukti efektif. Segala kuliner yang disajikan berhasil menggugah selera dan terlihat eksklusif, begitu juga dengan proses pembuatannya yang ikut diperlihatkan dimana aneka macam makanannya tidak begitu saja jadi. Disinilah penyutradaraan Favreau berperan besar alasannya yakni ia berhasil mengemas aneka macam momen memasak jadi terlihat begitu menarik dan artistik. Naskah dari Favreau juga semakin manis berkat selipan pop culture tentang social network yang relevan dan tidak asal masuk. Bagaimana film ini memperlihatkan kekuatan twitter dan media umum lain sebagai alat promosi yang efektif hingga keberadaan momen twitwar adalah teladan dari pengemasan pop culture yang baik oleh Favreau. Satu lagi kelebihan dalam naskahnya yakni sisi personal yang diselipkan oleh Favreau.
Jika anda jeli atau setidaknya sedikit banyak tahu wacana karir Jon Favreau, anda akan menyadari bahwa dongeng Carl Casper sangat menyerupai dengan Favreau. Keduanya sama-sama mengawali karir dari bawah sebelum mencapai puncak kesuksesan dan popularitas dikala bekerja di sebuah kawasan besar. Tapi mereka sama-sama tidak senang disana alasannya yakni tidak menerima kebebasan untuk berkarya sesuai kemauan mereka. Mungkin hal itu jugalah yang dialami Favreau dikala menggarap Iron Man 2  serta Cowboys & Aliens dimana interupsi dari produser berperan besar dan membatasinya. Pada jadinya hal tersebut justru berujung pada hasil karyanya yang dicela oleh kritikus, sama menyerupai kuliner Carl. Lalu apa yang dilakukan oleh keduanya? Carl membuka sebuah food truck sederhana, sedangkan Favreau menciptakan Chef yang notabene sama-sama sebuah karya yang kecil tapi mereka sanggup lebih bebas berkarya disitu. Bahkan sesungguhnya Chef tidak hanya menjadi cerminan Favreau, tapi juga terhadap semua pekerja seni yang harus berurusan dengan atasannya dalam industri.

Tapi tentu saja Chef tidaklah sempurna. Terdapat aneka macam kekurangan minor disana khususnya yang berkaitan dengan menghilangnya karakter-karakter yang diperankan oleh Scarlett Johansson dan Robert Downey Jr. Khususnya untuk huruf ScarJo seharusnya ada sedikit kemunculan lagi sebagai konklusi di final bukannya serta merta melupakan karakternya. Tapi secara keseluruhan Chef adalah film yang begitu memuaskan dan sama lezatnya dengan makanan-makanan yang hadir disini. Penuh dengan drama yang sederhana tapi terasa hangat, karakter-karakter yang simpatik lengkap dengan korelasi yang juga simpatik diantara mereka, Chef merupakan salah satu film terbaik sekaligus paling personal dari Jon Favreau, bukti bahwa ia yakni sutradara yang bertalenta kalau tidak banyak diberikan batasan. Tapi jangan coba-coba menonton food porn ini dengan kondisi perut kosong.

Belum ada Komentar untuk "Chef (2014)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel