Visitor Q (2001)

Takashi Miike menelurkan karya-karya terbaik sekaligus tergila dan paling kontroversial pada kala 90-an hingga awal 2000-an. Pada masa itulah ia menciptakan film-film menyerupai Audition (review), Gozu (review), Ichi the Killer sampai Visitor Q yang rutin menghiasi daftar film paling disturbing versi manapun. Visitor Q sendiri yaitu satu dari enam film straight-to-video yang tergabung dalam "Love Cinema Series" yang menggabungkan enam sineas indie dimana masing-masing dari mereka harus menciptakan sebuah film dengan bujet super minim serta aspek teknis yang amat sederhana. Dari keenam film tersebut, film Miike ini yaitu yang terakhir sekaligus yang paling populer, lantaran selain nama besar sang sutradara film ini juga terkenal tanggapan adegan-adegan disturbing yang banyak bertebaran di dalamnya. Dalam film ini juga kita akan melihat pemain drama Kenichi Endo yang kini lebih kita kenal lewat kiprahnya sebagai Goto di The Raid 2: Berandal. Jadi apakah Visitor Q memang segila yang saya dengar atau justru mengecewakan menyerupai Audition?

Pertanyaan tersebut eksklusif terjawab disaat Miike sudah membuka filmnya dengan adegan incest dimana Kiyoshi Yamazaki (Kenichi Endo) berafiliasi seks dengan puterinya yang bekerja sebagai pelacur, Miki Yamazaki (Fujiko). Yang lebih gila lagi ada banyak kamera yang sengaja dinyalakan untuk mereka relasi seks tersebut. Kita juga akan diajak melihat anggota keluarga Yamazaki lainnya. Takuya Yamazaki (Jun Muto) sang putera selalu memukuli ibunya, Keiko Yamazaki (Shungicu Uchida) disaat ada hal kecil yang tidak ia suka semisal sang ibu salah membeli sikat gigi. Keiko sendiri hanya pasrah mendapatkan perlakuan bernafsu anaknya. Tapi meski bertingkah kasar, di luar rumah Takuya yaitu korban bullying oleh teman-temannya. Sedangkan Keiko lebih sering mengurung diri di kamar sambil menikmati suntikan heroin. Keluarga Yamazaki terperinci sebuah keluarga disfungsional yang gila namun menganggap semuanya normal. Sampai suatu hari seorang laki-laki tidak dikenal (Kazushi Watanabe) yang sempat dua kali memukul kepala Kiyoshi dengan kerikil menginap di rumah keluarga Yamazaki dan mulai menciptakan "kekacauan".
Disaat Grotesque (review) merupakan film paling sadis yang pernah saya tonton, maka Visitor Q layak saya sebut sebagai film tergila yang pernah saya tonton. Takashi Miike mengumpulkan beberapa permasalahan yang terjadi dalam keluarga disfungsional, menggabungkannya, kemudian menjiplak kegilaannya berkali-kali lipat hingga ke tingkat yang paling ekstrim. Ditambah dengan gaya Miike yang selalu komikal, memuja "keberlebihan" dan penuh sentuhan komedi gelap (yang paling gelap) maka berhasil sudah film ini menembus tingkat tertinggi dalam level kegilaan yang sanggup ditampilkan seorang sutradara dalam filmnya. Disaat saya mengira Kim Ki-duk lewat Moebius (review) sudah menghadirkan dongeng keluarga disfungsional dalam taraf yang paling ekstrim, ternyata Miike sudah lebih dulu melakukannya bahkan melampaui kegilaan tersebut, bedanya Visitor Q penuh sentuhan komedi hitam dan tidak terkesan terlalu depresif. Dalam keluarga Yamazaki, kita akan menemukan semua hal yang dianggap menyimpang, dimana ada sexual disorder dan fetish, ketergantungan narkoba, kekerasan, pembunuhan, pelecehan seksual dan masih banyak lagi. Grafiknya tidak terlalu ekstrim bahkan terkadang implisit, tapi sudah cukup menciptakan imajinasi saya bergerak liar tidak terkontrol.
Salah satu keunikan film ini yaitu bagaimana Miike mengemasnya dengan format gabunga mockumentary dan home video. Hal itu menciptakan tiap momennya terasa begitu nyata. Kita sebagai penonton serasa menyerupai diajak mengintip secara eksklusif kegilaan demi kegilaan yang dilakukan keluarga Yamazaki. Tapi berkontradiksi dengan pengemasannya yang realistis, Miike justru banyak memasukkan momen abstrak dan sureal disini dimana salah satu yang paling memorable tentu saja "hujan air susu". Bahka alurnya pun berjalan dengan cukup abstrak seperti kepribadian masing-masing anggota keluarga Yamazaki hingga keberadaan sang "Visitor Q" yang misterius. Disinilah semuanya semakin terasa kontradiktif lagi, lantaran dibalik segala kegilaannya, film ini justru punya pesan yang cukup mendalam wacana sebuah keluarga. Unik melihat sesosok orang asing justru tahu bagaimana cara memuaskan masing-masing anggota keluarga dimana justru masing-masing dari mereka tidak pernah memuaskan keluarganya sendiri. Tapi pada kesudahannya kita akan melihat bahwa suatu permasalahan besar (pukulan di kepala?) yang hadir dalam sebuah keluarga justru sanggup menyatukan mereka. Sebuah pesan anggun yang terselip di dalam film gila. Bahkan film ini ditutup dengan sebuah ending yang indah baik dari segi penyajian maupun maknanya. Semakin lengkaplah kecacatan film ini.

Dalam durasinya yang hanya 84 menit, Visitor Q mungkin tidak pernah menciptakan saya bersimpati ataupun terikat pada karakternya lantaran ketiadaan latar belakang dan sebab-sebab disfungsi itu terjadi (meski secara tersirat sanggup kita simpulkan penyebabnya). Tapi pace yang amat dinamis menciptakan film ini begitu menyenangkan. Disatu waktu saya sanggup dibentuk kaget bahkan bersumpah serapah, tapi di waktu lain saya juga sanggup dibentuk tertawa terbahak-bahak melihat kegilaan dan komedi hitam yang seenaknya ditebarkan oleh Takashi Miike. Saya yakin tidak semua orang sanggup bertahan menonton film ini, bahkan niscaya tidak sedikit yang bakal mempertanyakan atau mungkin menghujat pembuatan film gila ini. Tanpa adanya karakterisasi mendalam, hanya ada kegilaan yang hadir. Tapi disinilah bentuk kejujuran Miike. Tidak ada omong kosong menciptakan film mendidik atau menyentuh. Bersama penulis naskah Itaru Era, ia hanya ingin bersenang-senang menciptakan film yang gila, tidak lebih. Namun kecerdasan kerja sama keduanya berkata lain, lantaran walaupun Visitor Q adalah film yang amat sangat luar biasa sinting, tetap ada keindahan absurd wacana keluarga di dalamnya. Dengan bersemangat saya pun menanti kembalinya Takashi Miike ke jalur film eksploitasi yang sinting lewat Yakuza Apocalypse yang dibintangi oleh Yayan "Mad Dog" Ruhian.

Belum ada Komentar untuk "Visitor Q (2001)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel