Commitment (2013)

Satu-satunya alasan aku menonton film ini yaitu alasannya yaitu kehadiran Choi Seung-hyun alias T.O.P yang merupakan salah satu anggota boyband Big Bang sebagai pemain film utama. Saya langsung merupakan salah satu dari (mungkin) sedikit laki-laki yang mengidolakan sosoknya. Saya suka proyek solo yang ia kerjakan lengkap dengan video klipnya yang begitu artistik dan tentu saja menarik untuk melihat akan menyerupai apa kemampuannya berakting di depan kamera. Apalagi hingga kini T.O.P merupakan salah satu idol Korea yang paling aktif bermain dalam film dimana secara total sudah lima film yang ia bintangi. Commitment sendiri memfokuskan kisahnya pada kehidupan ganda yang dilakoni seorang kepetangan Korea Utara dalam misinya di Korea Selatan. Sang kepetangan yaitu Ri Myung-hoon (T.O.P). Myung-hoon yang masih cukup umur gotong royong sama sekali tidak ingin menjadi seorang kepetangan sekaligus pembunuh. Semuanya terjadi sehabis sang ayah yang merupakan kepetangan Korea Utara terbunuh dan itu membuat Myung-hoon bersama adik perempuannya, Ri Hye-in (Kim Yoo-jung) ditangkap dan dikurung dalam sebuah camp.

Seorang Kolonel berjulukan Moon Sang-chul (Jo Sung-ha) yang juga merupakan atasan dari ayah Myung-hoon menunjukkan sebuah perjanjian. Myung-hoon dan adiknya akan dibebaskan jikalau ia bersedia menjadi kepetangan di Korea Selatan guna melanjutkan misi sang ayah yang belum tuntas. Tidak punya pilihan lain, Myung-hoon pun bersedia dan karenanya menyamar sebagai seorang pelajar SMU berjulukan Kang Dae-hoon. Disana ia tinggal bersama dua orang bau tanah angkat yang tidak lain juga merupakan kepetangan Korea Utara. Myung-hoon pun mulai menjalani kehidupan ganda disana. Dia menjadi seorang pelajar SMU biasa sedangkan disisi lain ia juga harus menjalankan misinya membunuh para sasaran yang diperintahkan oleh Sang-chul. Di sekolahnya sendiri, Myung-hoon perlahan mulai menjalin pertemanan dengan seorang gadis korban bullying yang mempunyai nama sama dengan adiknya, Lee Hye-in (Han Ye-ri). Kehidupan ganda ini pun perlahan mulai mengatakan duduk kasus bagi Myung-hoon apalagi ketika ia harus berhadapan dengan konspirasi politik besar.
Sebelum membahas perihal plot dan hal lainnya, tentu saja poin pertama yang akan dipertanyakan orang yaitu "seperti apa akting T.O.P?" Akting sang bintang idola ini ternyata tidaklah buruk. Memang pada beberapa adegan dramatis yang menuntut emosi lebih ia masih lebih banyak terlihat datar, tapi tidak hingga benar-benar kosong menyerupai yang diperlihatkan Taylor Lautner misalnya. Masih ada "hawa kehidupan" dalam aktingnya. Tapi lain halnya jikalau ketika ia harus melakoni adegan aksi, alasannya yaitu disinilah pesonanya benar-benar terlihat. Sebagai seorang anggota boyband memang sudah niscaya fisiknya telah ditempa dan itu terlihat disaat T.O.P nampak meyakinkan sebagai seorang pembunuh badass yang mahir beladiri. Sutradara Park Hong-soo menentukan tidak memakai shaky cam atau pemotongan cepat yang biasa digunakan untuk menyamarkan kepalsuan adegan aksi. Hal itu menuntut para pemain film untuk beraksi dengan meyakinkan, dan T.O.P sanggup melaksanakan itu. Ditambah dengan koreografi yang tertata apik terciptalah adegan-adegan perkelahian tangan kosong yang brutal, seru dan amat menghibur.
Tapi sayangnya porsi bagi adegan perkelahian tangan kosong tersebut terasa minim. Lebih banyak adegan agresi dengan senjata api yang hasil karenanya terasa biasa saja. Tidak jelek tapi kurang greget dan berbeda jauh jikalau dibandingkan yang tanpa senjata. Selain itu, Commitment juga mengatakan porsi yang cukup besar kepada drama dan adegan-adegan bernuansa thriller konspirasi yang dominan berbasis dialog. Tentu saja niatnya baik, yaitu biar film ini tidak hanya berakhir sebagai film agresi yang kosong. Maka diselipkanlah beberapa subplot perihal drama keluarga, percintaan, hingga konspirasi politik yang rumit. Sayangnya naskah garapan Kim Soo-young kurang mumpuni untuk merangkum banyak hal tersebut. Hasilnya, film ini menjadi terasa membingungkan bukan alasannya yaitu plotnya yang memang kompleks tapi lebih alasannya yaitu alurnya yang memang acak-acakan. Pada ahirnya pertanyaan "apa", "siapa" dan "kenapa" sering terlontar dalam pikiran saya. Ditambah lagi aspek dramanya yang begitu datar semakin membuat Commitment terasa membosankan. 

Patut disayangkan dramanya kurang berhasil, alasannya yaitu jikalau berhasil film ini berpotensi menjadi sebuah cerita yang terasa tragis dan menyentuh, apalagi jikalau melihat ending-nya yang bittersweet. Kegagalan momen drama, plot yang membingungkan serta kurangnya porsi adegan agresi tangan kosong mengakibatkan Commitment sering terasa membosankan. Untungnya film ini sempat mengalami perubahan tone dan setting dimana pada paruh awal filmnya terasa lebih ringan ketika dominan lokasi ada di sekolah lalu di tamat berubah jadi lebih kelam. Hal itu setidaknya membuat penonton bakal lebih fresh karena dengan aneka macam kekurangan diatas paling tidak mata ini tidak melulu dibawa ke kawasan yang sama secara terus menerus. Pada karenanya Commitment memang mengecewakan. Filmnya digarapn dengan cukup solid hanya saja kualitas naskah yang kurang dan tidak sebanding dengan ambisi besar untuk membuat plot yang berlapis justru membuat film ini berantakan dan membosankan. Sedangkan untuk T.O.P ia tepat sebagai action star, hanya saja akting untuk porsi drama terang masih butuh banyak peningkatan jikalau ingin karir filmnya stabil.

Belum ada Komentar untuk "Commitment (2013)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel